Profil Desa Prigelan

Ketahui informasi secara rinci Desa Prigelan mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Prigelan

Tentang Kami

Profil Desa Prigelan, Pituruh, Purworejo. Eksplorasi potensi sebagai lumbung pangan yang didukung irigasi teknis Wadaslintang, peran BUMDes, pertanian padi intensif, serta data demografi dan geografi terbaru dari desa agraris produktif ini

  • Lumbung Pangan Berbasis Irigasi Teknis

    Produktivitas pertanian desa, khususnya padi, sangat ditopang oleh aliran air dari jaringan irigasi teknis Waduk Wadaslintang, yang memungkinkan pola tanam intensif sepanjang tahun dan menjamin kestabilan panen.

  • Kelembagaan Ekonomi Desa yang Berkembang

    Adanya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang aktif dalam penyediaan sarana produksi pertanian menunjukkan upaya institusional desa untuk meningkatkan efisiensi, kemandirian, dan kesejahteraan para petani.

  • Fokus pada Pertanian Padi Intensif

    Perekonomian desa secara dominan bergantung pada budidaya padi dengan pola tanam yang teratur (dua hingga tiga kali setahun), menjadikan desa ini sebagai salah satu pemasok beras penting di tingkat lokal dan regional.

XM Broker

Desa Prigelan, yang berlokasi strategis di Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, merupakan representasi ideal sebuah desa agraris yang produktif dan berdaya. Dengan bentangan lahan persawahan yang luas dan subur, desa ini memegang peranan krusial sebagai salah satu lumbung pangan utama di wilayahnya. Keberhasilan Desa Prigelan dalam menjaga stabilitas dan bahkan meningkatkan hasil panennya tidak terlepas dari faktor kunci, yakni dukungan penuh dari jaringan irigasi teknis Waduk Wadaslintang. Keandalan pasokan air sepanjang tahun ini memungkinkan para petani menerapkan pola tanam intensif, yang pada gilirannya menjadi motor penggerak utama perekonomian dan sendi kehidupan masyarakat desa.

Geografi dan Kependudukan

Secara topografis, Desa Prigelan berada di wilayah dataran rendah dengan lanskap yang didominasi oleh hamparan sawah. Kontur tanah yang datar ini sangat mendukung sistem pertanian sawah beririgasi, memungkinkan distribusi air yang merata ke seluruh areal pertanian. Berdasarkan data dari Pemerintah Kecamatan Pituruh, luas wilayah Desa Prigelan ialah sekitar 1,89 kilometer persegi. Sebagian besar dari luas tersebut merupakan lahan sawah produktif yang dikelola secara intensif oleh masyarakat.Adapun batas-batas administratif Desa Prigelan yaitu sebagai berikut:

  • Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Kaligintung

  • Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Tunjungtejo

  • Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pituruh

  • Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Ngampel

Menurut data kependudukan terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Purworejo, Desa Prigelan dihuni oleh 2.155 jiwa. Dengan luas wilayah yang ada, maka kepadatan penduduk di desa ini mencapai angka 1.140 jiwa per kilometer persegi. Struktur demografi ini didominasi oleh penduduk dengan mata pencaharian di sektor pertanian, baik sebagai petani pemilik lahan, petani penggarap, maupun buruh tani. Keterikatan yang kuat pada sektor agraris ini membentuk karakter sosial dan budaya masyarakat yang khas.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan

Pemerintahan Desa Prigelan berjalan di bawah koordinasi seorang Kepala Desa yang didukung oleh jajaran perangkat desa yang solid. Fungsi pemerintahan tidak hanya mencakup pelayanan administrasi kependudukan, tetapi juga berperan aktif dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa. Prioritas utama pembangunan desa, sebagaimana yang sering dibahas dalam Musyawarah Desa, terfokus pada pemeliharaan dan optimalisasi infrastruktur pertanian. Ini mencakup perawatan jaringan irigasi tersier, perbaikan jalan usaha tani, serta fasilitasi bagi kelompok-kelompok tani.Kepala Desa Prigelan menekankan pentingnya menjaga aset utama desa, yaitu lahan pertanian dan sistem irigasinya. "Kekuatan utama Prigelan ada pada sawahnya. Oleh karena itu, alokasi anggaran pembangunan, termasuk Dana Desa, kami prioritaskan untuk memastikan air irigasi lancar sampai ke petak sawah paling ujung dan akses petani ke lahannya tidak terhambat," ujarnya. Selain itu, pemerintah desa juga mendorong penguatan kelembagaan ekonomi lokal melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai upaya untuk menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.

Pertanian Intensif sebagai Tulang Punggung Ekonomi

Aktivitas ekonomi di Desa Prigelan nyaris sepenuhnya bertumpu pada sektor pertanian. Keunggulan komparatif desa ini ialah adanya pasokan air yang melimpah dan teratur dari jaringan irigasi teknis Wadaslintang. Berbeda dengan sawah tadah hujan yang hanya bisa panen satu kali setahun, para petani di Prigelan mampu menerapkan pola tanam padi hingga dua kali setahun, yang kemudian diselingi dengan tanaman palawija (pola tanam Padi-Padi-Palawija). Pola ini secara signifikan meningkatkan produktivitas lahan dan pendapatan petani.Komoditas utama yang menjadi andalan ialah padi. Para petani di sini telah akrab dengan berbagai varietas padi unggul yang memiliki masa tanam pendek dan tahan terhadap hama. Aktivitas pertanian dikelola secara terorganisir melalui Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan beberapa Kelompok Tani (Poktan). Lembaga ini menjadi wadah bagi para petani untuk berkoordinasi mengenai jadwal tanam, mendapatkan penyuluhan dari petugas pertanian, serta mengakses program bantuan pemerintah seperti pupuk bersubsidi dan benih unggul.Setelah dua musim tanam padi, lahan sawah biasanya dimanfaatkan untuk menanam palawija, seperti jagung, kedelai, atau kacang hijau. Diversifikasi tanaman ini tidak hanya memberikan pendapatan tambahan bagi petani, tetapi juga penting untuk menjaga kesehatan dan kesuburan tanah dengan memutus siklus hidup hama dan penyakit yang spesifik menyerang tanaman padi.

Peran BUMDes dan Geliat UMKM Lokal

Untuk mendukung ekosistem pertanian yang sudah mapan, Desa Prigelan mengembangkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang berfokus pada penyediaan sarana dan prasarana produksi pertanian (saprodi). Unit usaha BUMDes ini menyediakan kebutuhan petani seperti pupuk, pestisida dan benih berkualitas dengan harga yang kompetitif. Selain itu, BUMDes juga mulai merintis unit usaha penyewaan alat dan mesin pertanian (alsintan), seperti traktor tangan dan mesin perontok padi, untuk meningkatkan efisiensi kerja petani dan menekan biaya produksi.Seorang pengurus BUMDes menjelaskan, "Tujuan kami ialah agar keuntungan dari aktivitas pertanian ini bisa berputar kembali di desa. Dengan adanya BUMDes, petani tidak perlu lagi mencari pupuk ke tempat yang jauh, dan keuntungan dari penjualan saprodi ini masuk kembali ke kas desa untuk program pembangunan lainnya."Di luar sektor pertanian formal, geliat UMKM juga turut mewarnai perekonomian desa. Sebagian besar merupakan usaha skala rumahan yang dikelola oleh para ibu rumah tangga, seperti pembuatan aneka makanan ringan tradisional atau jajanan pasar, warung kelontong, dan jasa penjahitan. Meskipun skalanya masih mikro, keberadaan UMKM ini memberikan kontribusi penting dalam pemenuhan kebutuhan harian warga dan sebagai sumber pendapatan tambahan bagi keluarga.

Kehidupan Sosial dan Kondisi Infrastruktur

Masyarakat Desa Prigelan hidup dalam tatanan sosial yang komunal dan agamis. Semangat gotong royong dan saling membantu masih menjadi tradisi yang dijaga, terutama saat musim tanam dan panen raya tiba. Kegiatan keagamaan yang berpusat di masjid dan musala menjadi sarana penting untuk mempererat tali silaturahmi antarwarga.Infrastruktur dasar di Desa Prigelan telah cukup memadai. Akses jalan utama desa sudah beraspal dan terhubung dengan baik ke pusat kecamatan. Fasilitas pendidikan formal tersedia mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Dasar (SD) atau Madrasah Ibtidaiyah (MI). Untuk layanan kesehatan, masyarakat dapat mengakses Posyandu yang rutin diselenggarakan setiap bulan serta Polindes (Pondok Bersalin Desa) yang dilayani oleh bidan desa. Infrastruktur terpenting, yaitu jaringan irigasi, mendapat perhatian khusus dari pemerintah desa dan masyarakat melalui kegiatan pembersihan saluran secara berkala.

Prospek dan Tantangan di Masa Depan

Prospek Desa Prigelan sebagai desa agraris sangat cerah, selama faktor penunjang utamanya, yaitu irigasi, terus terjaga. Peluang pengembangan ke depan terletak pada sektor pascapanen. Penguatan BUMDes untuk membangun unit penggilingan padi modern dan pengemasan beras dengan merek lokal "Beras Prigelan" dapat secara signifikan meningkatkan nilai jual gabah petani. Selain itu, penerapan teknologi pertanian presisi secara bertahap juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan air.Namun Desa Prigelan juga menghadapi tantangan klasik di sektor pertanian. Tantangan tersebut antara lain fluktuasi harga gabah saat panen raya, ketergantungan pada pupuk kimia, serta isu regenerasi petani. Banyak generasi muda yang lebih tertarik untuk bekerja di sektor non-pertanian, sehingga keberlanjutan profesi petani menjadi perhatian serius. Diperlukan upaya untuk menjadikan sektor pertanian lebih menarik dan menguntungkan bagi generasi milenial.Dengan fondasi pertanian yang kuat, kelembagaan yang mulai tertata, dan masyarakat yang solid, Desa Prigelan memiliki kapasitas untuk menjawab tantangan tersebut. Desa ini akan terus berdenyut sebagai nadi kehidupan agraris dan pemasok pangan andal bagi Kabupaten Purworejo.